Musang Tenggalung ( Viverra tangalunga )


musang tenggalung
musangbogor-mli.blogspot.com
Persebaran
Tenggalung “Viverra tangalunga” tersebar di Semenanjung Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura dan beberapa pulau di Asia Tenggara. 
Di Indonesia Tenggalung ditemukan di daerah Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Lingga, Pulau Bangka, Kalimantan dan Sulawesi.
Baca Juga : Musang Pandan (Paradoxurus hermaproditus)
Habitat
Habitat Tenggalung biasanya di hutan lebat dan padang rumput. Mereka tinggal di tempat tertutup pada siang hari dan ditempat terbuka pada malam hari.
Tenggalung adalah jenis musang terestrial dan jika diperlukan mereka dapat memanjat pohon, mereka juga banyak ditemukan di hutan pegunungan dan perkebunan dekat desa.

Ciri-ciri Fisik

Panjang tubuh Tenggalung berkisar 585-950 mm dengan panjang ekor lebih pendek dari ukuran tubuhnya 300-482 mm.
Tenggalung memiliki warna tubuh yang dominan keabu-abuan dan bintik-bintik hitam dengan latar belakang kuning kecoklatan. Biasanya pada bagian leher Tenggalung terdapat corak menyerupai kerah dengan tiga kerah berwarna hitam dan dua berwarna putih.
Baca Juga : Musang Lopo Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii)
Di sepanjang daerah bagian tulang belakang terdapat rambut yang tumbuh longgar dan sedikit membentuk puncak atau menyerupai bulu tengkuk. 
Bulu tengkuk ini ditandai dengan garis hitam memanjang dari bahu ke ekor. 

Ekor Tenggalung memiliki garis-garis menyerupai cincin berwarna hitam dan putih yang sedikit melingkar dan dibatasi oleh bulu tengkuk pada ekor. Kaki Tenggalung berwarna hitam dengan lima jari pada setiap kakinya, kuku mereka dapat ditarik dan diselubungi oleh kulit. 

 Reproduksi

Tenggalung betina biasanya melahirkan 1-4 anak dengan jeda dua kali pertahunnya.
Anak-anak mereka dilahirkan ditempat yang tertutup rerumputan lebat atau di lubang tanah. Tenggalung betina memiliki 2-3 pasang puting susu (mammae) pada bagian perutnya. Pejantan Tenggalung memiliki baculum pada penisnya. 
Baca Juga : Musang Rase (Viverricula indica)
Tingkah Laku 
Sebagian besar dari Tenggalung adalah hewan nokturnal dan soliter, musang jenis ini adalah pemburu dan dapat memperoleh mangsanya dengan mengintai atau menerkam secara langsung dari tempat persembunyiannya namun bukan tipe jenis pemanjat yang handal. Tenggalung menghasilkan sekresi dari kelenjar anal /kelenjar bau yang digunakan sebagai bentuk pertahanan dan juga sebagai bentuk komunikasi dengan individu sejenisnya dengan cara menggosokan kelenjar anal ke objek tertentu.

Kebiasaan Makanan

Tenggalung (Malayan Civet) adalah pemburu yang hebat, mereka berburu dan memangsa mammalia kecil, burung, ular, katak dan serangga. Mereka juga akan memakan telur, buah dan telah diamati memakan beberapa akar rerumputan. 
Baca juga : Musang Bulan (paguma Larvata)
Status Konservasi

IUCN Red List                 : Least Concern (LC)
CITES                             : No Special Status
PP RI No. 7 Tahun 1999 : Tidak terlampir/tidak terdaftar sebagai satwa dilindungi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar