MUSANG GUNUNG (DIPLOGALE HOSEI)




musangbogor-mli.blogspot.com
Persebaran 

Musang Gunung adalah endemik Borneo yang tercatat tersebar di Pegunungan Malaysia dan Brunei. Sangat sedikit rekaman yang didapat untuk keberadaan jenis ini di Kalimantan, namun beberapa sumber mengatakan bahwa akhir-akhir ini terdapat rekaman jenis ini di Wilayah barat daya Kalimantan (Indonesia). 
Baca juga : Musang Air (Cynogale bennet tii)
Habitat 

Musang ini umumnya diyakini mendiami hutan pegunungan dengan ketinggian 450-1500 m diatas permukaan laut dan juga ditemukan berada di ketinggian 278 m. 

Jenis musang ini merupakan jenis yang terestrial yang mencari makan disepanjang sungai berlumut, meskipun beberapa jenis terekam berada di pepohonan yang rimbun. 

Namun Musang Gunung juga ditemukan dibeberapa tempat bekas penebangan hutan, yang mungkin menunjukkan bahwa jenis ini memiliki ketahanan terhadap aktivitas manusia. 
Baca juga : Musang zebra (Hemigalus derbyanus)
Ciri-ciri Fisik 

Musang Gunung memiliki warna tubuh hitam kecoklatan dengan warna putih kekuningan dibagian bawah tubuhnya. 
Jenis ini memiliki kumis putih dengan panjang lebih dari 15 cm dan cakar semi berselaput dengan bulu pendek pada bantalan kaki mereka, hal tersebut dianggap sebagai bentuk adaptasi untuk mencari makan di sepanjang sungai, bantaran sungai dan daerah lembab lainnya. 
Mereka memiliki panjang kepala dan tubuh sekitar 50 cm dengan ekor 30 cm bahkan lebih. 

Reproduksi 

Sistem kawin dari jenis musang ini belum diketahui dan kurangnya individu jenis di penangkaran. 
Baca juga : Musang Pandan (Paradoxurus hermaproditus)
Namun dipercaya mereka memiliki masa kawin yang umumnya sama dengan jenis dari keluarga Viverridae yaitu dua kali dalam setahun dan melahirkan 1-2 ekor anak dalam sekali melahirkan serta membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan untuk merawat dan menyusui anaknya. 

Tingkah Laku 

Sangat sedikit data yang dapat diberikan untuk kebiasaan hidup dari jenis ini. Namun berdasarkan data dari satu jenis dipenangkaran kemungkinan jenis ini adalah hewan nokturnal. 

Musang gunung juga jenis yang terestrial, mereka meninggalkan lubang sarang mereka pada saat malam hari dan jarang menggunakan pohon untuk berlindung dan mencari makan. 
Baca juga : Musang sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii)
Kebiasaan Makanan 

Di penangkaran jenis ini terlihat memakan ikan, ayam dan menolak untuk memakan buah ataupun nasi/beras. 

Status Konservasi 

IUCN Red List                 : Vulnerable (VU) 
CITES                             : No Special Status 
PP RI No. 7 Tahun 1999 : Tidak terlampir/tidak terdaftar sebagai satwa dilindungi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar